Dari mati akan tumbuh kehidupan baru. Kehidupan baru itu tidak dapat
ditahan-tahan, meskipun sekarang dapat ditahan, besoknya akan tumbuh juga dia, dan
hidup makin lama makin kuat dan makin teguh. (surat kartini).
Dari kutipan itu aku mulai merenung dipenghujung malam, mulai
memikirkan apa yang harus aku lakukan, hal ini sungguh membuatku berfikir
keras. Hatiku mulai ragu untuk tetap berada disini, namun fikiranku tak
mengizinkan aku untuk melangkahkan kakiku dari sini. Lagi-lagi aku tidak bisa
memutuskan.
Ternyata sudah hampir pagi, tak terasa sudah lama juga aku terduduk
disini. Tetes-tetes embun mulai menyapaku, namun mataku masih enggan untuk
terpejam, sepertinya mlam ini aku tidak akan tidur. Biarlah, aku tidak akan
memaksa mata ini untuk terpejam, dia punya hak untuk melakukan apa yang dia
mau. Bahkan untuk menangis.
Menangis? Ya, mataku mulai panas, bersamaan itu muncul butiran-butiran
bening dari sudutnya. Aku mulailah lelah dan hampir menyerah, apa? Menyerah? Berjuang
saja belum kenapa menyerah, menyerah dari apa?
Malam memang banyak menyimpan rahasia dan teka-teki. Aku selalu suka
dengan malam. Terimakasih malam, kau kirimkan bintang-bintang diatas sana untuk
menemaniku di pagi yang dingin ini, mereka seperti mengerti sekali dan ikut
merasakan apa yang sedang aku rasakan saat ini. Aku harus bangkit. Akan ku raih
mimpiku, akan aku genggam dan tak akan aku lepaskan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar