Bingung, besok pagi aku harus
mengikuti lomba pidato. Tapi, aduuh, boro-boro siap, punya teksnya saja belum. Walaah,
bisa kacau ini urusan. Tak apa lah, yang penting sudah ada keinginan dan niat,
Tuhan akan memberikan jalan. Walau tidak ada persiapan, semangat harus tetap
jalan. Itung-itung memberikan contoh yang baik buat adik-adik yang akan
menyaksikan penampilanku nanti. Yah, aku tidak boleh membuat mereka kecewa, setidaknya
mereka tidak akan mengantuk saat mendengarkan pidatoku. Aku akan membuat mereka
terkesan dengan penampilanku (sudah kayak artis saja).
Aku mulai menuliskan kata demi kata
yang pada akhirnya menjadi sebuah kalimat dan paragraf. Namun belum juga
menjadi sebuah pidato yang layak untuk disampaikan, kalau seperti ini terus,
bisa-bisa aku asal ceplos saat menyampaikan pidato besok. Tuhan… beri aku
inspirasi. “think” (muncul gambar boalam lampu diatas kepala). Aha, akhirnya
aku mendapatkan ide. Hampir dua jam aku memandang layar laptop sembari
jari-jariku menari-nari di atas keyboard, waktu yang cukup lama, tapi hasilnya
lumayan juga. Mudah-mudahan tidak akan membuat para sudience bosan dan
mengantuk.
Mataku lelah, jari-jariku pun
sepertinya juga begitu, namun hati dan fikiranku belum mengizinkan mereka untuk
beristirahat. Kejam memang, namun jika tidak begitu apa yang ada dalam
fikiranku akan menguap sia-sia, seperti embun kering akan terpaan panas
matahari, seperti senja yang hilang ditelan gelapnya malam dan seperti bintang
yang pudar saat purnama tiba.
Perasaan malam ini waktu merambat
lebih lama dari pada siput, perasaan arloji dipergelangan tanganku masih
berdetak, kenapa dari tadi jarum jamnya seperti tidak bergerak? Ah mungkin cuma
perasaan ku saja. Buktinya, suara serangga malam sudah tidak terdengar lagi,
mungkin mereka telah terlelap dalam tidurnya. Sekarang tinggal aku sendiri nih,
langit mala mini terlalu indah untuk aku tinggalkan, karena belum tentu langit
besok sama persis seperti ini, sedikit menggambarkan langit malam ini, tidak
mendung, namun juga tidak begitu cerah, ada sedikit kabut tipis yang sedikit menghalangi
pandanganku untuk melihat permainan mata bintang-bintang diatas sana, namun
justru di bagian inilah yang menurutku indah, seolah bintang-bintang itu
berusaha keras untuk menembuskan cahayanya ke arahku. Aku sangat menkmati malam
ini, meskipun angin malam yang dingin membelai-belai wajahku, aku merasakan
keakraban dengan alam. Berbagi waktu dengan alam akan membuat kau tau siapa
dirimu yang sebenarnya.
Tapi bagus kog, gue suka gaya loe ;)
BalasHapusYAng penting itu usahanya key???