Bulan malam ini jauh
lebih indah dari malam kemarin. Mungkin bulan merasa bersalah kepadaku,
sehingga dia membuat dirinya lebih indah untuk menghiburku. Atau hanya untuk
mengejekku, karena dia bisa mengalahkan ribuan bintang dan tebalnya awan yang
sempat menghalangi sinarnya. Membuatku semakin bimbang, bimbang untuk memilih.
Aku dihadapkan kepada
dua pilihan yang sangat sulit untuk aku tentukan, aku tidak bisa meninggalkan salah satu
diantara mereka, aku membutuhkan keduanya dalam hidupku, mereka ibarat jantung
dan paru-paru. Bagaimana mungkin aku membuang satu di antara mereka. Sedangkan
mereka memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuhku. Sudahlah, aku tak
ingin memikirkan hal ini lagi.
Huft, malam ini nisfu
sya’ban, tahun ini kita dipertemukan lagi, maafkan aku Tuhan, belum bisa
menjadi insan yang baik, tapi aku akan tetap berusaha dan berdoa. Kau paling
tau apa yang hambamu ini mau, kabulkan ya Tuhan. Aku berjanji, aku tidak akan
berhenti untuk berjuang. Tapi aku masih sedikit ragu, apakah aku benarmenginginkan
hal ini? Entahlah, akan aku telusurui
jalan yang setapak ini, dan semoga akan aku temukan jawaban yang selama ini aku
cari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar