Pagi
ini, aku memulai hariku dengan kegelisahan, ketakutan dan kebingungan. Bagaimana
tidak, baru juga mata ini terbuka langsung dapat kabar yang menghebohkan (dalam
versi ku). Kepanikanku menjadi-jadi. Huh sialan, kenapa jadi begini? Akhir yang
tidak menyenangkan. Ini akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagiku.
Semalam
bulan memang terlihat indah, tapi aku melihat ada yang beda pada sang rembulan
yang saat itu bulat sempurna, ya tadi malam memang sedang purnama,dan
sepertinya sang rembulan ingin memberikan suatu kabar terhadapku,saying aku
tidak langsung bisa menangkap maksud sang dewi purnama. Hinnga akhirnya pagi
tadi aku baru mengerti kabar bidadari malam tersebut. “aku dita’zir cuy” begitulah
teriakan ku ketika aku tahu, bahwa aku sedang berada dalam masalah.
Kupikir
sudah cukup sampai disini, ternyata tidak. Sampai dipondokpun masih saja ada yang
mecibirku, tapi itu tidak seberapa, banyak yang menyambutku dengan tatapan khawatir
dan pertanyaan-pertanyaan lucu, seperti “mbak, kok baru pulang, abah
marah-marah loh?”,bahkan ada juga yang seperti ini, “mbak ibuk marah-marah
loh,kamu dari mana e?”. hal seperti ini selalu bisa membuatku tersenyum, mereka
anak-anak kecil tanpa dosa yang masih sangat polos, aku bahagia mendengar
pertanyaan-pertanyaan dari mereka.
Tapi
tak apa, ini akan menjadi sejarah dalam hidupku, atau setidaknya bisa menjadi
sebuah cerita untuk anak cucuku kelak, dan tentunya akan menjadi cerita yang
cukup menarik. Ternyata malam sastra ARENA tidak hanya mencetuskan sastrawan-sastrawan
baru, tapi juga menghasilkan begitu banyak cerita yng lucu dan unik.
Hemmmmh,
kantuk menyerangku, sepertinya harus istirahat, capek aku memikirkan hal ini. Semoga
makin banyak cerita-cerita yang lebih seru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar