Minggu, 30 Juni 2013

tidak ada judul


Malam ini langit begitu ceria, cerah, hanya ada sedikit gumpalan awan tipis yang menutupinya, mungkin karena begitu banyak bintang yang menemaninya, sehingga dia tidak merasa sendirian. Aku tergoda dengan keindahan langit malam ini, ingin sekali terbang kearahnya, tapi itu tidak mungkin terjadi, tak apalah, hanya dengan memandangnya saja sudah membuatku cukup merasa damai. Dikejauhan nampak kilatan petir, seperti nyala lampu senter yang dimainkan oleh anak kecil, menambah kendahan langit malam ini, belum lagi pantulan cahaya lampu kota yang berwarna oranye kemerahan, langit seperti terbakar dibuatnya. Disini dibawah langit ini, ditemani puluhan bintang diatas sana akuingin menaklukan malam dengan jalan fikiranku. Tapi sepertinya bukannya malam yang takluk terhadapku, justru aku yang ditaklukan oleh malam.
Aku sedang ingin sendiri, itu yang sedang kufikirkan saat ini. Aku ingin sebentar saja menjauh dari hiruk pikuk dunia. Dari dunia yang penuh dengan kebohongan ini. Kesuatu tempat yang tenang, yang bisa membuatku nyaman.
Ternyata keceriaan langit malam ini tdak bertahan lama, dari arah timur mulai mncul gumpalan-gumpalan awan tebal, bagaikansebuah arak-arakan. Perlahan namun pasti, bintang-bintang itu mulai tertutup oleh awan. Sekarang yang ada hanya gumpalan kapas raksasa disepanjang mata memandang.
Sekarang tiinggal aku dan nyanyian jangkrik, sempurna sudah kesendirianku. Ah, kantuk menyerangku, sebaiknya aku tidur, besok ada yang harus aku kerjakan dan sebaiiknya aku mempersiapkannya. Selamat malam langit dan seluruh isinya, selamat malam bumi dan seluruh penghuninya, kta akan bertemu lagi besok pagi.

Jumat, 28 Juni 2013

malam



Kebanyakan orang menganggap malam adalah waktu dimana mereka mulai terjun ke alam mimpi, namun tidak bagiku, bagiku malam adalah waktu dimana aku benar-benar bisa menikmati waktuku sepenuhnya, benear-benar bisa merasakan hidup, malam adalah waktu dimana aku bisa bebas berkarya. Karena malam lebih banyak memberikan aku inspirasi. Apalagi jika ditemani banyak bintang seperti malam ini, serasa malam hanya milikku dan hanya tercipta untukku.
Berbicara tentang malam memang selalu seru dan tidak akan pernah ada habisnya. Ada saja yang bisa digunakan sebagai  bahan untuk ngobrol membahas malam. Bagiku tidak ada kebohongan pada malam. Bagaimana pendapatmu tentang malam? Apa sama seperti aku? Oh iya, satu lagi tentang malam. malam adalah waktu yang tepat untuk merenung dan menyendiri. Memang tidak ada yang bisa mengalahkan keistimewaan malam. Bahkan saat hujan turun, itu menambah daya tarik tersendiri.
Malam semakin dingin, kabut tipis mulai turun menyelimuti bumi, terliahat seperti kapas yang berterbangan. Dari jauh sayup-sayup kudengar suara kokok ayam jantan. Sudah hampir pagi ternyata. Apa? Sudah hampir pagi? Aku belum puas menikmati malam, kenapa pagi sudah main nongol aja? Bahkan aku belum sempat memejamkan mata. Waktu memang berjalan dengan cepat, jika kita tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik, kita akan terbunuh olehnya.
Tertidur, ya aku tertidur saat adzan subuh mulai berkumandang, dan terbangun ketika kokok ayam semakin banyak terdengar. Di ufuk timur, matahari masih malu-malu untuk menampakkan dirinya. Padahal ribuan makluk penghuni bumi pertiwi ini sudah banyak yang menjalankan aktifitasnya. Namun aku masih enggan untuk beranjak dari tempatku, dan jari-jariku pun sepertinya juga masih enggan untuk berhenti menari. Kubiarkan saja jari-jariku menari, diiringi nyanyian sunyi yang terlantun dari fikiranku.

Rabu, 26 Juni 2013

catatanku



Bingung, besok pagi aku harus mengikuti lomba pidato. Tapi, aduuh, boro-boro siap, punya teksnya saja belum. Walaah, bisa kacau ini urusan. Tak apa lah, yang penting sudah ada keinginan dan niat, Tuhan akan memberikan jalan. Walau tidak ada persiapan, semangat harus tetap jalan. Itung-itung memberikan contoh yang baik buat adik-adik yang akan menyaksikan penampilanku nanti. Yah, aku tidak boleh membuat mereka kecewa, setidaknya mereka tidak akan mengantuk saat mendengarkan pidatoku. Aku akan membuat mereka terkesan dengan penampilanku (sudah kayak artis saja).
Aku mulai menuliskan kata demi kata yang pada akhirnya menjadi sebuah kalimat dan paragraf. Namun belum juga menjadi sebuah pidato yang layak untuk disampaikan, kalau seperti ini terus, bisa-bisa aku asal ceplos saat menyampaikan pidato besok. Tuhan… beri aku inspirasi. “think” (muncul gambar boalam lampu diatas kepala). Aha, akhirnya aku mendapatkan ide. Hampir dua jam aku memandang layar laptop sembari jari-jariku menari-nari di atas keyboard, waktu yang cukup lama, tapi hasilnya lumayan juga. Mudah-mudahan tidak akan membuat para sudience bosan dan mengantuk.
Mataku lelah, jari-jariku pun sepertinya juga begitu, namun hati dan fikiranku belum mengizinkan mereka untuk beristirahat. Kejam memang, namun jika tidak begitu apa yang ada dalam fikiranku akan menguap sia-sia, seperti embun kering akan terpaan panas matahari, seperti senja yang hilang ditelan gelapnya malam dan seperti bintang yang pudar saat purnama tiba.
Perasaan malam ini waktu merambat lebih lama dari pada siput, perasaan arloji dipergelangan tanganku masih berdetak, kenapa dari tadi jarum jamnya seperti tidak bergerak? Ah mungkin cuma perasaan ku saja. Buktinya, suara serangga malam sudah tidak terdengar lagi, mungkin mereka telah terlelap dalam tidurnya. Sekarang tinggal aku sendiri nih, langit mala mini terlalu indah untuk aku tinggalkan, karena belum tentu langit besok sama persis seperti ini, sedikit menggambarkan langit malam ini, tidak mendung, namun juga tidak begitu cerah, ada sedikit kabut tipis yang sedikit menghalangi pandanganku untuk melihat permainan mata bintang-bintang diatas sana, namun justru di bagian inilah yang menurutku indah, seolah bintang-bintang itu berusaha keras untuk menembuskan cahayanya ke arahku. Aku sangat menkmati malam ini, meskipun angin malam yang dingin membelai-belai wajahku, aku merasakan keakraban dengan alam. Berbagi waktu dengan alam akan membuat kau tau siapa dirimu yang sebenarnya.

Selasa, 25 Juni 2013

renungan



Dari mati akan tumbuh kehidupan baru. Kehidupan baru itu tidak dapat ditahan-tahan, meskipun sekarang dapat ditahan, besoknya akan tumbuh juga dia, dan hidup makin lama makin kuat dan makin teguh. (surat kartini).
Dari kutipan itu aku mulai merenung dipenghujung malam, mulai memikirkan apa yang harus aku lakukan, hal ini sungguh membuatku berfikir keras. Hatiku mulai ragu untuk tetap berada disini, namun fikiranku tak mengizinkan aku untuk melangkahkan kakiku dari sini. Lagi-lagi aku tidak bisa memutuskan.
Ternyata sudah hampir pagi, tak terasa sudah lama juga aku terduduk disini. Tetes-tetes embun mulai menyapaku, namun mataku masih enggan untuk terpejam, sepertinya mlam ini aku tidak akan tidur. Biarlah, aku tidak akan memaksa mata ini untuk terpejam, dia punya hak untuk melakukan apa yang dia mau. Bahkan untuk menangis.
Menangis? Ya, mataku mulai panas, bersamaan itu muncul butiran-butiran bening dari sudutnya. Aku mulailah lelah dan hampir menyerah, apa? Menyerah? Berjuang saja belum kenapa menyerah, menyerah dari apa?
Malam memang banyak menyimpan rahasia dan teka-teki. Aku selalu suka dengan malam. Terimakasih malam, kau kirimkan bintang-bintang diatas sana untuk menemaniku di pagi yang dingin ini, mereka seperti mengerti sekali dan ikut merasakan apa yang sedang aku rasakan saat ini. Aku harus bangkit. Akan ku raih mimpiku, akan aku genggam dan tak akan aku lepaskan lagi.

Senin, 24 Juni 2013

tentukan sendiri judulnya



Pagi sudah menyambutku, akan ku awali dengan apa hariku ini? Aku masih belum menentukannya, mungkin dengan sedikit pemanasan otak, haha.. otak bisa panas juga. Ah, santai dulu sajalah.
Matahari sepertinya agak malas menyinari bumi pagi ini, seperti ada beban yang membuatnya enggan untuk bersinar. Apa hanya dugaanku? Aku tidak bisa bayangkan jika matahari malas dan enggan menyinari bumi ini, apa jadinya dunia dan makluk yang ada di dalamnya? Pasti akan berantakan. Aku jadi ingin berkhayal, bagaimana jika aku bisa mengendalikan matahari. Apa yang akan terjadi?
Aku memang belum bisa bersyukur dengan apa yang telah aku dapat, aku ingin lebih, apa itu salah? Huft, aku terhimpit dengan keadaanku, aku ingin bebas, seperti burung yang bebas terbang dan hinggap dipohon manapun yang dia suka. Tanpa ada yang melarangnya.
Aku masih enggan untuk beraktifitas, rasanya hanya ingin berkomunikasi dengan dunia maya, aku tak ingin beranjak, aku jadi merasa asing dengan semua yang berada di sekelilingku, bahkan aku asing dengan diriku sendiri. Aku ingin menghilang dari dunia ini, tidak usah lama-lama, yang penting cukup untuk menghilangkan kegelisahan ini. Aku butuh seseorang, seseorang yang mempersilahkan aku untuk bersandar sebentar dibahunya, yang mampu menghilangkan gundahku, yang mampu mengembalikan semangatku, yang mampu membimbingku.
Jika seperti ini terus, aku jadi bosan untuk hidup. Dunia memang penuh dengan tipu daya. Tuhan peluk aku sebentar, aku lelah menjalani hidup ini.